Setiap hari dia memberikan tiap istri satu tugas yang harus dilakukan di sekitar rumah.
Zathiangi mungkin saat ini berusia 70-an tapi dia sigap dan berdedikasi.
Dia juga selalu memastikan setiap orang memiliki sesuatu untuk dikerjakan.
Bayangkan saja, memasak makan malam untuk kelompok raksasa ini pasti sangat repot.
Hanya dalam satu kali makan keluarga, bisa makan 50 kg beras, 22 kg kacang-kacangan, dan 39 kg daging.
Ziona membangun rumah ini di sisi gunung dengan ruang untuk semua orang.
Rumah itu berisi lebih dari 100 kamar, termasuk kamar tidur raksasa untuk semua istrinya.
Meskipun semua wanita itu tidur di ruangan yang seperti asrama, Ziona sendiri memiliki kamar pribadi dengan tempat tidur yang cukup besar.
Setiap istri mendapat bagian satu minggu berbagi kamar Ziona dan tidur dengan dia.
Kedengarannya memang rumit, tetapi istri-istrinya mengklaim tidak ada kecemburuan.
Para wanita yang lebih tua yang tidak bisa lagi memiliki anak cenderung bertindak sebagai bidan dan pengasuh untuk anak-anak istri muda.
Keluarga ini hidup dengan mandiri.
Mereka makan dari tanaman yang mereka tanam sendiri, bekerja di lahan pertanian sendiri.
Mereka juga memiliki sebuah sekolah di mana semua anak-anak menerima pendidikan yang berkualitas.
Mereka seperti sebuah desa namun dari satu keluarga.
Sampai sekarang, Ziona belum mengumumkan ahli waris yang akan memimpin keluarga setelah ia meninggal nanti.
Meskipun usianya sudah menginjak kepala tujuh, bukan berarti tidak mungkin bagi Ziona untuk menikah lagi. (*) (None/Grid.id)